Sabtu, 02 Januari 2016

Desember



Desember,
Dua tahun lalu adalah kali pertama aku bertemu denganmu. Dengan senyum tersipu aku menyapamu, yang kau balas dengan lembut suaramu. Kulurkan tanganku, tak kau balas, lalu kau hanya tertunduk malu. Tanpa kata kau beranjak, meskipun masih tinggalkan jejak. Dan sejak saat itu, kupanggil namamu, Desember.

Desember,
Masih ingatkah kau saat-saat menyebalkan itu? Aku yang selalu mengganggumu dengan harapan kau hiraukan. Sedikit membuatmu bosan namun lama-lama aku mendapat balasan. Ah, gila rupanya! Seakan aku sedang berjaya di medan perjuangan.

Desember,
Tahukah kamu, di utara sekarang bersalju. Lembutnya, seperti lembutmu. Indahnya, seperti indahmu. Dan di selatan sekarang musim panas. Sepanas tamparan sikapmu yang kian waktu kian berlalu. Lalu di khatulistiwa sekarang sedang dibadai hujan. Seperti hujan air matamu yang terpenjara dalam kenyataan.

Desember,
Tahukah kau aku merindukanmu? Rindu akan khayalan-khayalan tentangmu. Rindu untuk menunggu datangmu yang tak pernah menentu. Rindu akan keputusasaanku yang kau goreskan dengan sebilah pisau yang melukaiku

Desember,
Rasa-rasanya begitu cepat. Hanya tinggal hitungan jari-jemari bulan berganti. Lalu aku akan melihatmu dipinang orang. Menyempurnakan separuh agamamu dengan baktimu kepada imammu, yang jauh terpandang, masyhur di negeri orang.

Desember,
Tahukah kau aku berduka? Bukan, bukan karena pupusnya harapanku. Bukan karena kita tak bisa bersatu. Namun sebab aku takut kau merana dalam pelukan yang tak pernah kau dambakan. Bukan aku cintamu, bukan aku yang kau impikan. Namun tidak juga dia yang datang tak kau harapkan.

Desember,
Di masa depan, saat kita bertemu, aku akan melihatmu memegangi tangan anak-anakmu sambil menggendong bayi mungilmu. Kau tau apa yang kulakukan saat itu? Aku akan berbalik arah dan memalingkan wajahku yang basah karena tak mampu menahan air mata. Bukan, bukan karena aku cemburu. Namun karena kau penjarakan jiwamu dalam ketaatan semu.

Lakon Hidup


Tidak ada komentar

Posting Komentar

© BUKAMATA
Maira Gall