Senin, 02 Maret 2015

Preface 2015


Sudah hampir  dua bulan saya tidak aktif menulis. Begitu banyak hal-hal yang mendasari hal ini. Pastinya bukan hanya sekedar sebab saya malas atau pun jenuh. Melainkan sebab saya melakukan hal yang saya rasa bermanfaat dan pastinya bisa saya bagikan kepada kawan-kawan baik dari tulisan-tulisan saya di sini, ataupun cerita-cerita sederhana.

Hampir dua bulan yang lalu saya, tepatnya pada tanggal 7 Januari saya berangkat ke Sukabumi. Keberangkatan saya ini dalam rangka mengikuti kegiatan Gerakan UI Mengajar (GUIM). Sudah sekian bulan saya mengikuti rangkaian seleksi yang cukup panjang. Mulai dari essai, Focus Group Discussion(FGD), Simulasi mengajar, hingga Personality Test dan Interview. Semua rangkain kegiatan yang telah saya jalani itu mengantarkan saya ke Sukabumi sebagai 36 pengajar terpilih. Akan tetapi rangkaian selesainya rangkaian seleksi ini bukan menandakan berakhirnya kegiatan pra-aksi. Setelah kami tergabung dalam 36 pengajar terpilih masih ada sekian banyak rangkaian pelatihan dan seminar.

Sebulan di Sukabumi menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Bagitu banyak hal yang saya dapatkan di sana. Cerita-cerita tentang realitas yang mungkin tidak setiap orang sadar akan adanya. Bahwa masih begitu banyak hal-hal yang harus kita gali. Masih banyak tempat yang perlu kita datangi. Masih banyak wajah yang perlu kita kenali. Masih banyak masalah yang perlu kita sikapi. Semua yang terjadi di sana semakin membangkitkan idealisme saya tentang semangat membangkitkan semangat juang rakyat. Semakin menumbuhkan benih-benih humanisme di dalam dada.
Kehidupan di semester ini rasa-rasanya semakin berwarna. Sekarang saya telah resmi menjadi bagian dari Departemen Kajian dan Aksi Strategis(Kastrat) BEM FISIP UI 2015. Saya semakin banyak mengenal dan menemukan kawan-kawan yang begitu heterogen. Beragam ideologi yang semakin mempertajam pisau analisis kami dengan proses dialektis dalam berdiskusi.

Selain bergiat di BEM saya pun terpilih menjadi koordinator sebuah komunitas pergerakan, yaitu Singa Pergerakan (SIAGA) FISIP UI. Komunitas ini merupakan wadah bagi mahasiswa FISIP dalam menggagas gerakan-gerakan yang dikemas dengan cara-cara yang menyenangkan. Di sana saya semakin banyak menemukan orang-orang yang bisa daiajak berdiskusi dan bergerak dengan beragam cara. Semakin membuka mata saya tentang arti gerakan dan pergerakan yang sesungguhnya
.

Saya rasa di sinilah nilai penting dari kita yang disebut  dengan mahasiswa. Sebagai golongan yang katanya sebagai “agen perubahan” saya rasa tidak cukup jika kita hanya datang ke kampus untuk duduk di kelas lalu belajar dan pulang. Kampus bukanlah tempat les. Kita harus menyadari bahwasanya menjadi sarjana bukanlah barang publik yang setiap orang bisa mendapatkannya dengan cuma-cuma. Oleh karena itu kita tidak boleh membatasi diri dari hal-hal non-akademis dan mendikotomikan antara kegiatan akademis dan non akademis menjadi realitas yang bertolak belakang. Kita harus sadari bahwasanya semua hal bisa menjadi ilmu, asalkan kita bijak dalam memahaminya. Rasa-rasanya sangat sayang sekali jika kita hanya berlayar di tepian sementara samudera ilmu begitu luas dan menarik untuk kita arungi. Mari kita membuka mata!


Tidak ada komentar

Posting Komentar

© 2025 BUKAMATA
Maira Gall