Sebetulnya saya
bingung hendak menuliskan kata apa di kalimat pertama ini. Namun saya perlu
menuliskan artikel ini sebagai salah satu catatan kenangan dari seminggu yang
saya rasa cukup berarti mungkin bagi kawan-kawan pembaca atau pun khususnya
bagi diri saya sendiri.
Saya masih ingat
betul hari itu, saat saya pertama kali ikut dalam open recruitment kepanitiaan
OIS-11 ini. Saya saat itu memang sudah punya bayangan untuk menjadi apa di OIS
ketika saya terpilih menjadi panitia OIS nanti. Saya memilih untuk menjadi
Liaison Officer(LO). Seksi tersebut merupakan satu-satunya seksi yang saya
pilih. Karena bagi saya jenis kepanitiaan ini adalah jenis kepanitiaan baru
bagi saya. Saya berpikir bahwasanya dengan kepanitaan ini saya akan mengambil
banyak manfaat dan belajar banyak hal. Bahkan, sebelum saya menjalankan
aktivitas kepanitiaan LO ini pun saya sudah diberi bocoran bahwasanya LO
sangatlah sibuk. But, that’s the point! Inilah tantangan yang saya cari.
Saya masih ingat
betul hari itu, Jumat, 7 November 2014. Hari untuk pertama kalinya saya
berjaket kuning dengan status panitia OIS. Kami LO, sesuai arahan dari Bang
Duke, Bang Gultor, dan Kak Mitha mengenakan pakaian putih-putih. Hari itu
adalah hari kedatangan peserta. Kebetulan pada hari itu pula saya mendapat
tugas untuk menjemput para peserta di bandara Soekarno-Hatta. Sejak pagi hari
saya tiba di FISIP. Membawa pakaian serta perlengkapan yang saya perlukan
selama seminggu ke depannya sebab tidak pulang ke rumah.
Saya mendapat
tugas untuk mengawal kawan-kawan dari SMAN 1 Singaraja. Mereka adalah Rit,
Nopi, dan Niswa yang juga didampingi oleh Pak Agus sebagai pembimbing. Sebelum
pertemuan pertama kami di hari-H OIS 11 ini saya sudah merasa bahwa kawan-kawan
yang saya kawal selama OIS ini adalah kawan-kawan yang punya semangat tinggi.
Dari setiap tugas-tugas yang berkaitan dengan perlombaan atau data yang
dibutuhkan mereka selalu tuntas dan tanggap dengan cepat mengerjakan. Bagi saya
ini sangat menarik. Karena semangat mereka saya pun menjadi bersemangat pula.
Rangkaian acara
OIS-11 ini bagi saya sangat mengenang. Saya rasa tak cukup jika saya menuliskan
satu persatu setiap rangkaian peristiwa yang sangat menarik yang bisa saya
ceritakan. Selalu ada suka maupun duka. Ada kalanya sedih ada kalanya tawa.
Sakit dan lelah itu biasa. Namun semua rangkaian kejadian itu menjadi begitu
bermakna ketika menyaksikan tawa-canda kita semua. Membangun hubungan keluarga
dengan sesama. Semakin mengenal lebih jauh satu dengan lainnya. Saya rasa ini
semua takkan mudah untuk terlupa. Saya hanya ingin memohon maaf jika setiap
hela nafas saya kurang berarti untuk semua. Jikalau ada luka sebab tajamnya
pisau kata amupun etika. Semoga kita yang telah terekat dengan jalinan mesra
ini akan selalu dijaga oleh tuhan yang maha kuasa.
LAKON
HIDUP
Tidak ada komentar
Posting Komentar