Ini bukanlah sebuah awal! Begitulah kata-kata yang saya rasa tepat untuk membuka artikel ini. Saya menamakan artikel ini sebagai "Reformasi & Wajah Baru(Bukan Sebuah Awal)" sebab benar adanya Bukamata telah eksis sebelum berganti wajah menjadi blog ini.
Reformasi, kata ini mungkin cukup tepat untuk menggambarkan apa yang
saya lakukan saat ini. Kembali pada tujuan awal dalam berkarya. Memaknai
hidup untuk berkarya lebih mendalam. Mengamati setiap putaran jarum
jam. Merasakan kehadiran tuhan yang selalu menyertai dalam hidup dengan
limpahan karunianya. Menyaksikan fenomena yang benar nyata terjadi di
sekitar kita. Menghadirkan rasa peduli dan membangkitkan semangat dalam
jiwa. Semangat untuk mengubah keadaan untuk hari esok yang lebih baik.
Semangat yang menggebu-gebu layaknya Reformasi 98, namun tidak kandas
mengenaskan seperti saat ini karena terlalu jumawa digaungkan.
Wajah Baru, kata ini pun cukup menggambarkan bagaimana perasaan saya akan setiap kenyataan. Setiap hari kita mendengar berita demoralisasi, kriminalitas merajalela, kian hari kian terpuruk dan terpojok sebab media
membesar-besarkan berita yang memang menjadi fakta. Seakan-akan jenuh
akan bisingnya suara-suara tanda kehidupan yang semakin menua. Wajah pun
terlihat kusam sebab dahi yang selalu mengernyit sinis akan
pernyataan-pernyataan generasi frustasi yang tak tau diri dan tak peduli
akan nasib bangsanya sendiri. Wajah yang kusam itu pun semakin menua,
maka kita butuh wajah baru agar tak lagi terlihat kusam dan tua. Sebab dunia ini membutuhkan generasi muda dan wajah-wajah baru untuk memimpinnya.
Berkarya bukan untuk mencari penghargaan, ketenaran, dan kekayaan.
Namun berkarya harus dimaknai lebih dari itu. Berkarya dapat dimaknai
sebagai sebuah upaya pemenuhan hasrat untuk melakukan perubahan yang
telah bergejolak dalam jiwa. Mengambil setiap hikmah dan berbagi kepada
setiap penikmatnya serta mengajak mereka untuk mengerti bahwasanya
realita membawa kita keluar dari lamunan kaum utopis yang takkan pernah ada habisnya. Semoga ini dapat menjadi sebuah batu loncatan untuk hal-hal yang lebih baik ke depan.
Buka mata lihat yang nyata
Buka hati lihat yang inti
Tidak ada komentar
Posting Komentar