Minggu, 23 Juni 2013

BuKamaTa Di Tengah Berbagai Keterbatasan




Bukamata, begitulah saya menyebut identitas saya dalam dunia jurnalistik. Pada perjalanan yang saya tempuh dalam urusan tulis-menulis nyatanya tak sesuai dengan perencanaan awal yang saya bayangkan. Pada waktu awal saya mencetuskan redaksi ini, saya berencana untuk banyak mem-posting tulisan-tulisan saya melalui blog dan mading sekolah. Namun pada kenyataannya mungkin hanya mading sekolah yang bisa saya jamahi dengan agak bebas.
Kenyataan ini bisa saya terima sebab saya memang harus sadar diri. Semester dua rasanya aktivitas semakin padat. Utamanya bagi para organisator sekolah. Acara-acara besar dan hal-hal lainnya yang harus diurus menuntut harus meninggalkan banyak hal dan waktu. Cukup menyita perhatian, ditambah masalah-masalah yang terkadang saya merasa malas untuk mengurusnya sebab hal-hal yang tidak penting dan kesok-tahuan orang-orang yang terkadang saya anggap  sebagai angin lalu.
Lalu saya akan bicara tentang menulis. Bicara tentang hal ini, rasanya cukup membingungkan bagi saya. Mengapa saya cukup menyenangi hal ini. Meskipun saya belum bisa menjadi seorang penulis hebat, namun entah mengapa ada sensasi tersendiri dalam membuat tulisan-tulisan yang dapat dibaca oleh orang lain. Alhasil bisa dikatakan dalam sebulan saya cukup produktif. Saya memang tidak menulis semua hal untuk saya bagi. Banyak pula hal-hal yang tak saya publish. Bentuknya bisa berupa buku harian, atau kumpulan opini-opini saya. Tulisan yang akan saya publish baiasanya saya buat untuk dipasang di mading. Mungkin sampai saat ini baru itu media yang bisa saya gunakan sebab keterbatasan yang saya miliki. Keterbatasan waktu dan fasilitas terkadang membuat saya bosan. Alhasil terkadang pula saya hanya menulis di buku catatan tentang opini-opini saya.
Beberapa bulan terakhir ini saya memang kesulitan untuk menulis di blog semacam tulisan ini. Masalah internal di sekolah berimbas pada banyak hal termasuk pada regulasi peminjaman laptop sebagai fasilitas untuk mengerjakan tugas ataupun kepentingan lainnya sebagai siswa. Alhasil rasanya baru ini saya menulis, setelah “artikel persona: sebuah introduksi”.
Saya banyak menulis di mading sekolah. Alhasil, BuKamaTa dihargai dalam kategori jurnalistik dengan award sebagai tertulis. Saya ucapkan terima kasih banyak atas penghargaan itu. Namun mungkin bukan itu yang menjadi motivasi utama saya dalam menulis. Saya pada awalnya hanya ingin mengajak kawan-kawan untuk mulai berkarya. Kita punya fasilitas mading yang luas, namun sayang apabila hanya dibiarkan begitu saja tanpa warna-warni tulisan atau karya lainnya. Semoga Insan Cendekia tidak sepi dari berbagai karya.
Bagi saya pengahargaan itu patut saya persembahkan kepada orang-orang yang telah banyak berjasa kepada saya. Wadesta, sebagai keluarga saya selama setahun penempaan dalam dunia jurnalistik dan organisasi. Lalu Soe Hok Gie, sebagai inspirator yang membuat warna tulisan saya berkiblat padanya. Keluarga dan kawan-kawan serta para pembaca. Dan yang paling agung Allah SWT. Saya berharap tulisan-tulisan itu tidak hanya berhenti sampai disitu. Walaupun katanya kelas 3 aktivitasnya padat belajar, namun apabila saya sempat mudah-mudahan saya masih mau berusaha.



Tidak ada komentar

Posting Komentar

© 2025 BUKAMATA
Maira Gall