Sungguh dekat kita wahai kasih
Sedekat jari-jemari yang resah jika
tak menyapamu dalam sehari
Sedekat rangkaian huruf yang
berbaris rapih seakan menyambut hadirmu
Sedekat suaramu di telingaku seakan
kau ada di sini walau entah kau dimana
Sungguh jauh kita wahai kasih
Sejauh jarak saat kita berjumpa dan
bertatap mata
Sejauh jarak yang terbentang dalam
genggaman tangan kita
Sejauh jarak yang tergambar dari
suaramu kala berjumpa
Sungguh riang kita kasih
Seriang dentuman nada yang menjadi
tanda kau ada
Seriang suaramu di telingaku yang
tak pernah ku bosan mendengarnya
Seriang kisahmu yang kubaca seperti kisah
muda-mudi terbuai dalam drama romantika
Sungguh sunyi kita kasih
Sesunyi perjumpaan kita di antara
rimba manusia
Sesunyi tatapanmu yang kosong saat
mata kita bersua
Sesunyi relung jiwaku yang enggan
bertanya tentang “kita ini apa?”
-Lakon Hidup-
Tidak ada komentar
Posting Komentar