Sudah lama sebetulnya saya mau membuat tulisan-tulisan yang berbau
dengan agama, khususnya agama islam. Keresahan ini muncul ketika saya memasuki
dunia kampus dengan status saya sebagai santri. Mungkin lebih tepatnya saya
disebut “mantan santri” karena memang saat ini saya tidak lagi menjadi santri.
Akan tetapi bagi saya identitas santri itu tidak begitu saja mudah terlepas
dari diri saya karena sejujurnya walaupun katakanlah hanya 6 tahun saya hidup
nyantri dan bukan benar-benar pesantren tradisional tapi budaya-budaya itu
masih tetap membayangi saya dalam beberapa tindakan-tindakan saya.
Kemudian, saya pun melihat adanya semangat yang begitu luar
biasa dari kawan-kawan aktivis dakwah kampus (ADK) dalam belajar dan
mengajarkan islam. Awalnya saya menahan diri dari tulisan-tulisan yang berbau
agama. Saya berpikir bahwasanya urusan-urusan agama bukanlah kapasitas saya
untuk membahasnya. Akan tetapi, mengingat firman Allah yang mewajibkan kita
untuk berdakwah seperti yang terdapat dalam surah An Nahl ayat 125:
" Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
Saya tertegun untuk melaksanakan kewajiban ini walaupun diri saya bukan
orang yang benar-benar paham secara komprehensif tentang agama islam sebab
sedikitnya ilmu yang saya punya. Setidaknya saya mencoba berdakwah sambil berusaha
terus untuk memperbaiki diri saya. Bukankah pada hakikatnya memang manusia
tempat salah dan dosa? Akan tetapi, Allah menilai sejauh apa upaya si hamba
untuk terus menerus memperbaiki diri dan mencari hidayahnya menuju jalan yang
diridhoi.
Tidak ada komentar
Posting Komentar