Dalam secarik kertas kusam
kugoreskan pena
Bercerita tentang segala rasaku tentang asmara
Yang meledakkan daya dimaji lalu ditiup angin sekejap menjadi
hampa
Ia ibarat matahari yang bersinar terangi hari
Walaupun terkadang terik namun tak kunjung membuatku pergi
Namun memanglah ia seperti matahari
Tatkala khusyuk kunikmati jingganya lalu sekejap gelap
karena ia pergi
Ia ibarat rembulan yang tunjukkan malamku pada sebuah jalan
Walaupun terkadang ia redup tertutup pekatnya malam di balik
awan
Namun seberkas cahayanya mengusir dinginku dengan kehangatan
Tetapi ia tetaplah rembulan, yang akan menyerah
Tatkala sang fajar menyongsong dari balik peraduan
Sepucuk surat senja
Waktu yang tepat untuk aku bercerita
Sepucuk surat senja
Hanya dalam mimpi kita bersua
Sepucuk surat senja
Hanyalah Tuhan yang maha tau tentang akhir ini semua
Asmaragama, kutitipkan sepucuk surat ini untuk dirinya
(Lakon Hidup)
Waks ampe dibuat versi gambarnya segala gan. Hahaha
BalasHapus