MAN Insan Cendekia.Sebuah sekolah yang digagas oleh seorang
tokoh besar nasional Indonesia.Seseorang yang pernah menjadi orang nomor wahid
di negeri ini.Beliaulah Dr. Ing Baharudin Jusuf Habibie atau yang biasa dikenal
dengan BJ Habibie.Perjalanan sekolah yang berlokasi di Jalan Cendekia Sektor
XI BSD tersebut tentunya tak dapat dipandang sebelah mata.Diawali dengan sebuah
nama “MAGNET
SCHOOL”, sekolah yang didirikan diatas tanah seluas sekitar 5,8 hektar ini mengawali kiprahnya.Nama yang
tertera tentunya bukan hanya sekedar obrolan warung kopi.Ada filosofi
tersendiri yang menyiratkan makna penting dari berdirinya sebuah sekolah yang
menjadi harapan besar bangsa ini.
Dalam perjalanannya, Magnet School pun harus berganti jubah dan sebutan akrabnya menjadi Insan Cendekia yang pada awalnya merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dibawahi oleh instansi pemerintah dibawah departemen Riset & Teknologi yaitu Badan Pengembangan Pengetahuan dan Teknologi (BPPT).Setelah sekian lama, kepengurusan pun berpindah kepada departemen agama hingga Insan Cendekia Serpongyang pada awalnya berlabel SMU(Sekolah Menengah Umum) berganti gelar menjadi MAN Insan Cendekia Serpong .Seiring waktu yang terus berjalan, Insan Cendekia sebagai sekolah berprestasi yang patut diperhitungkan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah sehingga para siswa-nya pun mendapatkan beasiswa dalam hal biaya pendidikan.Periode tersebut dimulai pada tahun 2007 dimana angkatan 13 (Nozomi Hikari) mendapatkan kesempatan perdana.Setelah itu hingga saat ini Insan Cendekia tetap berdiri dengan identitas yang bertuliskan MAN.
Dalam perjalanannya, Magnet School pun harus berganti jubah dan sebutan akrabnya menjadi Insan Cendekia yang pada awalnya merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dibawahi oleh instansi pemerintah dibawah departemen Riset & Teknologi yaitu Badan Pengembangan Pengetahuan dan Teknologi (BPPT).Setelah sekian lama, kepengurusan pun berpindah kepada departemen agama hingga Insan Cendekia Serpongyang pada awalnya berlabel SMU(Sekolah Menengah Umum) berganti gelar menjadi MAN Insan Cendekia Serpong .Seiring waktu yang terus berjalan, Insan Cendekia sebagai sekolah berprestasi yang patut diperhitungkan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah sehingga para siswa-nya pun mendapatkan beasiswa dalam hal biaya pendidikan.Periode tersebut dimulai pada tahun 2007 dimana angkatan 13 (Nozomi Hikari) mendapatkan kesempatan perdana.Setelah itu hingga saat ini Insan Cendekia tetap berdiri dengan identitas yang bertuliskan MAN.
Sepintas mengenai perjalanan Insan Cendekia yang mungkin tak
akan habis untuk dibahas.Perjalanan panjang sekolah ini pun memiliki cerita
lain di dalamnya.Apalagi kalau bukan siswanya yang selalu mewarnai nafas
kehidupan sekolah ini dengan tawa, canda, prestasi, serta semangat belajar
menuju kesuksesan.Jika kita membahas tentang siswa Insan Cendekia, tentunya hal
ini akan akrab dengan yang namanya remaja.Masa SMA merupakan masa yang paling
indah.Sebab masa yang berdampingan
dengan masa remaja ini merupakan masa yang sulit diupakan karena secara
psikologis disinilah masa pencarian jati diri.
Banyak hal yang akan kita temukan di masa SMA.Apa arti
persahabatan, perjuangan, percintaan, profesionalisme, lingkungan dan
masyarakat, semua turut mewarnai kehidupan remaja.Akan tetapi kita harus
kembali membuka mata dan mengamati lebih dekat.Saat ini kehidupan remaja memang
menjadi kehidupan yang perlu diperhatikan.Secara psikologis dimana masa yang
berapi-api ini terkadang menjurumuskan pelakunya pada tindakan yang menyimpang
dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin berlari
dalam hal globalisasi dan westernisasi, banyak sekali nilai dan norma yang
telah menjadi identitas bangsa kita semakin tergerus.Demoralisi dan tindakan
asusila marak berkembang di masyarakat bahkan tak jarang dilakukan oleh kaum
remaja dan pelajar.Hal ini tentunya tak begitu saja terjadi apabila semua
lembaga pengendalian social yang berlaku serta peran aktif dari semua pihak
terealisasikan dengan baik dalam menjaga kehidupan remaja yang tetap
berpegangan pada nilai dan norma yang berlaku di masayarakat.
Pergaulan bebas menjadi momok yang menakutkan bagi para
orang tua.Akan tetapi tidak setiap orang tua mau memperhatikan anak-anak mereka
dalam hal pergaulan.Setelah saya mengamati, banyak orang tua yang terkesan acuh
dan mungkin hanya memikirkan biaya hidup dan materi yang dapat diberikan kepada
anak-anak mereka.Lebih dari itu, padahal pendidikan merupakan investasi besar
yang mungkin tak dapat dihitung secara matematis.Bayangkan, dari sebuah
pendidikan anda dapat melahirkan seorang pemimpin Negara, melalui sebuah
pendidikan anda bisa melahirkan seorang ilmuwan, ulama, dan tokoh masyarakat.
Pendidikan yang tepat bukan hanya pendidikan yang
mengajarkan bagaimana cara memperoleh nilai tinggi saat ujian, lulus, atau
mendapatkan ijazah dengan predikat terbaik.Lebih dari itu arti pendidikan yang
sesungguhnya ialah adanya sebuah tindakan yang mencerminkan hasil yang dari
pendidikan tersebut.Pendidikan berkarakter adalah sebuah konsep yang saat ini
mulai dikembangkan oleh banyak kalangan.Pendidikan dinilai bukan hanya sekedar
berapa lama seseorang mengenyam bangku sekolahan, lebih dari itu pendidikan pun
harus didukung oleh elemen penting meskipun dengan cara yang non-formal, yaitu
orang tua.Sebab orang tua merupakan tempat sosialisasi primer bagi
anak-anaknya.Tempat dimana seorang anak belajar dan mulai mengetahui.
MAN Insan Cendekia
Serpong merupakan sala satu sekolah yang mengembangkan pendidikan
berkarakter.Dimana di dalamnya para siswa ditanamkan nilai-nilai kehidupan dengan baik.Langkah awal yang ditempuh ialah
penempaan awal para siswa yang baru masuk.Jika kita menemukan istilah MOS(Masa
Orientasi Siswa), ataupun MOPD(Masa Orientasi Peserta Didik), maka MAN Insan
Cendekia memiliki istilah lain, yaitu PTS(Pekan Ta’aruf Siswa).Pada masa ini,
para siswa benar-benar digembleng dan ditanamkan nilai-nilai yang telah
membudaya di Insan Cendekia.Mulai dengan cara halus sampai dengan cara yang
tegas.Semua dimaksudkan agar nilai-nilai yang telah membudaya di Insan Cendekia
tidak tergerus begitu saja dan yang cukup perlu diperhatikan ialah agar para
siswa yang baru masuk tidak menjadi lemah dalam menjalani kehidupan di MAN
Insan Cendekia yang diakui tidaklah
mudah untuk survive.
Para siswa di MAN Insan Cendekia meskipun tidak memilki kehidupan yang teramat islami layaknya pondok pesantren, akan tetapi ada batas-batas yang harus menjadi perhatian bagi para siswanya.Sebagai remaja, para siswanya pun tidak ketinggalan dalam hal style dan informasi.Kehidupan remaja yang sarat akan gemerlap disulap menjadi kehidupan yang dinamis.Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu dan mengarahkan kehidupan remaja ke arah yang positif.
Para siswa di MAN Insan Cendekia meskipun tidak memilki kehidupan yang teramat islami layaknya pondok pesantren, akan tetapi ada batas-batas yang harus menjadi perhatian bagi para siswanya.Sebagai remaja, para siswanya pun tidak ketinggalan dalam hal style dan informasi.Kehidupan remaja yang sarat akan gemerlap disulap menjadi kehidupan yang dinamis.Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu dan mengarahkan kehidupan remaja ke arah yang positif.
Tidak ada komentar
Posting Komentar