Senin, 26 Desember 2011

Ini Gila!Manusia Biadab!(My True Experience)


Pagi itu, mama memintaku untuk menggantikannya menjaga toko karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.Keluargaku memiliki sebuah toko sederhana yang menyediakan jasa photo copy serta menjual alat tulis kantor.Ya, selain menjadi seorang pelajar, ketika liburan aku memang sering mengisi waktu dengan menjaga toko.Bagiku, itu pekerjaan yang cukup menyenangkan.Selain membangun mental dan life skill, aku dapat belajar langsung tentang kehidupan di pinggir jalan yang memang cukup keras.

Pagi itu, ayah mengantarku dengan sepeda motor.Perjalan yang ditempuh kurang lebih hanya sepuluh menit.Jarak antara toko dan rumahku memang tidaklah jauh.Bahkan, ketika liburan akhir kelas IX Tsanawiyah sambil menunggu pembagian rapor, hampir setiap malam aku tidur disana.Atas dasar kemauanku, aku merasa lebih leluasa di sana.Hitung-hitung melatih mental apabila suatu saat nanti aku menjadi anak kos-kosan atau tinggal di tempat yang berada di pinggir jalan.

Pagi itu cuaca tidak begitu cerah.Langit berawan.Matahari seperti malu untuk menampakkan wajahnya.Perjalanan pun kami lalui.Ketika sampai di depan toko di daerah Cipayung, Depok, kami dikejutkan dengan seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa.Pakaiannya kotor dan lusuh.Aku memang sudah tak asing lagi dengannya.Saat itu, ia sedang duduk sambil menghitung uang ribuan yang ada dalam genggamannya.

Kami mencoba untuk mencari cara untuk membuatnya pergi.Cara pertama, inilah yang paling sederhana.Kami coba bicara baik-baik dengannya.Alhasil, bantahan ia lontarkan.Lalu, otak kami kembali berputar, munculllah sebuah ide.Ya, memberinya uang dengan syarat.
Kami coba bicara
"Mpok, nih duit nih dua rebu, tapi jangan disini ya.."
"Yaah,,, dua rebu, goceng dong..."Jawab orang gila itu seakan ia mengerti uang.
"Banyakan ini nih dua rebu..."Tawarku kembali
"Aaah...Iya daah..."

Akhirnya ia pun berlalu.Sekilas, cerita diatas memang biasa.Akan tetapi, bagian inilah yang menjadi alasan saya untuk mengankat cerita ini ke publik.

Enam bulan yang lalu, awal pertama kali saya melihat orang gila ini.Ia terlihat seperti orang gila pada umumnya.Pakaian yang kotor dan lusuh, perkataan yang ngelantur, dan baranmg bawaan yang aneh.Akan tetapi, ada yang berbeda dari penampilannya saat ini.Ukuran tubuhnya berbeda.Perutnya membesar, akan tetapi tidak seluruh tubuhnya.Ia terlihat seperti mengandung.Lantas, sebuah pertanyaan besar melambung dalam akal sehatku.Siapa yang menghamilinya?

Aku tersentak dalam benakku.Astaghfirullah.Ini Gila!!!Biadab!!!Bajingan!!!Ga manusiawi!!!Ada indikasi kriminal disini.Pelecehan seksual?Kemungkinan terbesar.Apabila tidak, lantas apalagi?Ini gila!Bahkan orang itu lebih gila dari orang gila ini.Dimanakah moral?Dimanakah hati nurani?Aapakah ini negara tak beridiologi?Apakah ini negara komunis?Apakah ini negara tak bertuhan?Apakah agama telah lenyap?Apakah manusia telah tak mengenal tuhan?

Lantas aku kembali berpikir.Bagaimana nasib janin yang di rahimnya?Bagaimana ia makan?Bagaimana ia mendapatkan gizi?Bagaimana jika ia gugur?Bagaimana jika lahir?Siapa yang akan membantunya melahirkan?Siapa yang bertanggung jawab atas anak itu?Siapa yang akan merawatnya?Bukankah apabila salah satu diantara mereka wafat, maka kemungkinan besar keduanya wafat?

Inilah fenomena yang terjadi.Realitas hidup tentang runtuhnya moral yang tak bisa dipungkiri.Ketika manusia telah melupakan hadirnya ilahi, maka nuraninya pasti akan mati.

Kepada anda para pembaca, marilah kita renungkan apa yang terjadi di hadapan kita.Pantaskah ini terjadi padanya?Ia juga manusia.Ia sama seperti kita.Yang membedakan adalah akal yang Allah anugerahkan kepada kita masih dapat kita fungsikan hingga saat ini sedangkan ia tidak.Wahai kawan-kawanku sesama pelaja.Sudah saatnya kita membuka mata melihat realita yang terjadi di sekitar kita.Hidup ini bukan sekedar di atas kertas.Karena sesungguhnya tujuan utama dari pendidikan adalah lahirnya tindakan.

Wassalam....








Tidak ada komentar

Posting Komentar

© 2025 BUKAMATA
Maira Gall